Bila Anda Menderita Paru-paru Basah

Pleuritis bila diterjemahkan secara harfiah adalah ‘radang pleura’. Pleura adalah lapisan tipis pembungkus paru.

Dr Ahmad Hudoyo, Sp.P, spesialis paru FKUI/SMF Paru – RS Persahabatan Jakarta menjelaskan, ada dua macam pleuritis, yaitu yang kering dan basah.

Di Indonesia paling sering dijumpai radang selaput paru yang basah. Di dunia kedokteran dinamakan pleuritis eksudatifa atau efusi pleura.

Efusi pleura adalah penumpukan cairan di rongga pleura. Kelainan bisa disebabkan penyakit di paru maupun dari luar paru.

Menurut Ahmad Hudoyo, volume cairan juga bervariasi mulai sedikit sampai lebih dari 1 liter. Bila volume cairan banyak akan menimbulkan keluhan sesak naps yang makin lama makin berat.

Keadaan sesak napas akibat penumpukan atau retensi cairan ini harus segera mendapatkan penanganan.

Untuk mengatasi keadaan ini setiap dokter diharapkan dapat melakukan baik di rumah

sakit, Puskesmas atau dimana saja, dengan peralatan dan fasilitas serba lengkap atau peralatan minimal dalam keadaan darurat keadaan darurat.

Ia mengatakan bahwa diagnosa ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan penunjang, termasuk laboratorium khususnya analisis cairan pleura.

Dari anamnesis tentang riwayat penyakit akan dijumpai keluhan sesak napas yang makin lama mkin memberat, dapat disertai nyeri dada, atau demam bila penyebabnya infeksi.

Pada pemeriksaan jasmani, inspeksi akan terlihat dada tidak simetris –statis dan dinamis-, pada sisi cairan, bila banyak akan terlihat lebih cembung, pada inspirasi dada tertinggal pada sisi hemitoraks yang terisi caairan.–

Pada palpasi, fremitus sisi yang sakit akan melemah. Pada perkusi, hemitoraks yang terkena akan redup sampai pekak.

Suara napas vesikuler melemah sampai menghilang pada pemeriksaan auskultasi. Efusi pleura yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan jasmani biasanya setelah cairan mancapi 300 ml atau lebih. rm

Source : rmexpose.com